banner 728x250
HUKUM  

Proyek Senilai Rp3,5 M di Kemenag Sulteng Mangkrak

 

PALU, KORANINDIGO.COM – Proyek Pembangunan 5 Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) bersumber dari pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp3,5 miliar mengucur via Kanwil Kemenag Sulteng Tahun Anggaran (TA) 2022, ditengarai mangkrak dan bermasalah.

banner 970x250

Adapun daftar nama penerima fulus SBSN bangun sekolah terdiri dari 7 Madrasah yaitu MAN 2 Palu, MTSN 2 Palu, MTSN 3 Palu, MAN 3 Kabupaten Parigi Moutong, MTSN 1 Banggai, MTSN Bangkep serta MAN 2 Poso.

Diketahui, dari 7 madrasah penerima gelontoran pembangunan ruang kelas baru itu telah mencairkan keseluruhan fulus pembangunan pada Desember 2022 lalu.

Namun, walau fulus telah seratus persen dicairkan, dari 7 madrasah itu (hingga berakhir tahun 2022), terlihat masih ada 5 bangunan madrasah nampak belum rampung dikerjakan.

Ajaibnya, tidak ada denda atas keterlambatan pembangunan madrsah-madrasah itu.

Hal janggal juga nampak pada pengadaan meubeler. Berdasar penelusuran, jumlah meubeler seharusnya 32 unit per ruang kelas. Namun, hanya 19 unit saja yang dilaksanakan.

Hal belum rampung proyek bangun madrasah dibenarkan oleh Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palu, H Muhammad Syamsu Nursi.

“Untuk kondisi terkini, iya benar masih dalam tahap penyelesaian, masalah anggaran dan meubeler kami tidak tahu persis. Semua ranahnya Kanwil Kemenag, kami hanya menerima hasilnya nanti jika telah selesai”, beber Muhammad Syamsu Nursi dikonfirmasi awak media melalui telepon seluler, Rabu, (04/2) lalu.

Pihaknya berharap agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan tepat waktu dan dengan baik, sehingga bisa dimanfaatkan oleh siswa-siswi di Madrasah yang beralamat M H Thamrin, Palu Timur Kota Palu itu.

Sementara itu beberapa kepala Madrasah masih enggan melontar komentar dan memilih tak menjawab pertanyaan wartawan soal keterlambatan proyek pembangunan sekolah mereka.

Atas mangkrak proyek bangun ruang kelas berbendera SBSN ini disinyalir dikarenakan lemah pengawasan, sehingga menghasilkan pekerjaan terkesan asal-asalan.

Hingga berita ini ditayangkan, beberapa staf Penmad Kanwil Kemenag diduga terlibat dalam mangkrak proyek bangun sekolah madrasah terdiri dari panitia lelang, PPK dan Kasi Sarpras Penmad Kanwil Kemenag Sulteng masih belum menjawab konfirmasi wartawan. (Ibrahim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *