banner 728x250
RAGAM  

Kartel Narkoba Terkuat dan Terbengis

BARU-BARU ini putra gembong narkoba Meksiko El Chapo, Ovidio Guzman, ditangkap oleh intelijen. Penangkapan Ovidio itu memicu kerusuhan di sejumlah daerah terutama di basis kartel Sinaloa di Meksiko.
Ovidio merupakan salah satu tokoh kunci kartel Sinaloa sejak ayahnya ditahan pada 2016 lalu.

Kartel Sinaloa merupakan salah satu geng pengedar narkoba terbesar dan terkuat di dunia. Namun, selain Sinaloa, sejumlah kartel yang lahir di Meksiko juga tercatat kuat dan buas.

banner 970x250

Berikut ini sejumlah kartel yang kuat dan bengis di Meksiko.
1. Kartel Sinaloa
Kartel Sinaloa menjadi salah satu sindikat narkoba terbesar dan terkuat di dunia. Organisasi asal Meksiko ini dipimpin oleh Joaquin Archivaldo Guzman Loera atau dikenal dengan nama El Chapo, Si Pendek.

Kartel ini terkenal sadis dan beringas selama beroperasi. Diberitakan The Telegraph, Sinaloa pernah melakukan pembunuhan bengis pada 2010.

El Chapo, pemimpinnya, dilaporkan dengan keji memenggal kepala korbannya, Hugo Hernandez, menggunakan gergaji. Dia juga menguliti kulit wajah Hernandez dan menjahitnya ke sebuah bola.

Associated Press juga pernah melaporkan El Chapo membakar dua orang pria sampai tulang-tulang di tubuh mereka hancur. Mereka pun pernah menyiksa korbannya dengan merendam tubuh korban ke dalam cairan asam.

Kartel Sinaloa beberapa kali terlibat perang berdarah. Pada 2012, mereka memenangkan pertarungan keji melawan kartel Juarez. Sinaloa juga pernah terlibat perang dengan kartel BLO.

Meski pemimpin mereka dipenjara seumur hidup, kartel Sinaloa tetap menjadi salah satu kelompok kejahatan terorganisasi paling kuat di Meksiko. Aliansi mereka seolah sudah mendarah daging di negara itu dan di sejumlah negara di seluruh dunia.

2. CJNG (Cártel de Jalisco Nueva Generación)
Cártel de Jalisco Nueva Generación (CJNG) merupakan salah satu kartel paling kuat di Meksiko, menurut analis dan pasukan keamanan seperti dikutip Insight Crime.

Kantor Kejaksaan Agung Meksiko memperkirakan CJNG tersebar di 28 dari 32 negara bagian Meksiko. Kartel ini punya aliansi dengan kelompok kriminal lokal di negara bagian Durango, Campeche, Coahuila, dan Zacatecas.

CJNG juga berkembang di luar negeri “dengan kehadiran yang signifikan tidak hanya di Amerika Serikat dan Meksiko, tetapi juga di Eropa, Asia, dan Australia,” menurut US Drug Enforcement (DEA).

DEA melaporkan CJNG tak cuma melakukan kekerasan dan pembunuhan, tapi juga menyebarkan narkoba yang “menyebabkan kematian dan kehancuran” di Meksiko.

CJNG bahkan disebut sebagai kartel dengan persenjataan paling lengkap di Meksiko.

“Kartel yang telah melakukan kekerasan yang sangat buruk di Tijuana,” kata Pejabat Pengacara AS Randy S Grossman seperti dikutip dari situs DEA.

3. Kartel Teluk
Kartel Teluk disebut-sebut sebagai kartel yang melakukan kekerasan melebihi kelompok kejahatan lainnya di Meksiko, menurut Kantor Kejaksaan Agung Republik Meksiko seperti dikutip Office of Justice Programs.

Kartel ini menjalin hubungan erat dengan gangster jalanan dan penjara di Amerika Serikat. Salah satu cara kartel ini beroperasi yaitu dengan merusak atau mengintimidasi aparat penegak hukum.

Kartel Teluk merupakan sindikat yang pintar memanfaatkan teknologi informasi. Kartel Teluk pernah sukses menumbangkan institusi pemerintah, khususnya di tingkat negara bagian dan lokal.

4. Kartel Los Zetas
Kartel Los Zetas juga menjadi salah satu sindikat narkoba yang beringas. Kartel ini dipimpin oleh Ivan Velasquez Caballero alias Talivan pada 2005 sampai 2012.

Di bawah kepemimpinan Talivan, kartel ini melakukan berbagai kejahatan mulai dari peredaran narkoba, penculikan, penggunaan senjata api, pencucian uang, penculikan dan pembunuhan warga AS, pengerahan remaja untuk melakukan kejahatan, hingga pemerasan.

5. The Beltran Levya Organization (BLO)
The Beltran Levya Organization (BLO) pernah berperang dengan kartel Sinaloa pada 2008. Perang itu menjadi insiden paling berdarah terkait kartel di Meksiko.

Awal mula perang keduanya yaitu saat gelombang kekerasan meletus di Culiacan, Sinaloa. Putra El Chapo, pemimpin Sinaloa, yang berusia 22 tahun tewas dibunuh 20 pria bersenjata usai keluar dari pusat perbelanjaan kota itu.

Pembunuhan besar-besaran pun pecah. Pada Mei, 116 orang tewas dibunuh di Cualican, menurut laporan Insight Crime. Dari jumlah tersebut, 24 di antaranya merupakan polisi.

Secara nasional, Meksiko mencatat 493 kematian terkait narkoba terjadi di bulan tersebut. Sebanyak 64 di antaranya adalah petugas polisi, sebuah rekor pada saat itu.

6. Kartel Juarez
Kartel Carillo-Fuentes atau yang dikenal kartel Juarez merupakan salah satu organisasi perdagangan narkoba yang paling kuat dan brutal di Meksiko, menurut laporan The Guardian.

Pada 1993, terjadi ledakan kejahatan kala kartel Juarez mengambil kendali kota di perbatasan antara Meksiko dan El Paso, Texas.

Kartel Juarez muncul bertepatan dengan insiden feminicidio, pembunuhan ratusan perempuan di kota tersebut. Korban pertama adalah Angelica Luna Villalobos yang tubuhnya dibuang di lingkungan Alta Vista pada 1993. Sejak itu, 370 perempuan tewas dibunuh.

Seorang jurnalis yang telah menyelidiki kasus pembunuhan tersebut selama lima tahun, Diana Washington Valdez, mengungkap bahwa pembunuhan ratusan perempuan itu berkaitan dengan kartel Juarez.

Pembunuh para perempuan tersebut merupakan orang-orang terkemuka yang memiliki koneksi politik penting dan tak tersentuh. Mereka memperkosa perempuan yang umumnya berusia muda dan dari kalangan miskin itu lalu menyiksa dan membuangnya.

7. Kartel Tijuana
Kartel Tijuana juga dikenal sebagai Organisasi Arellano Felix. Kartel ini dipimpin oleh Enedina Arellano Felix alias La Narcomami.

Kartel Tijuana bermarkas di kota dengan nama yang sama, yakni Tijuana. Mengutip Insight Crime, daerah itu merupakan lokasi strategis untuk menyelundupkan narkoba ke California Selatan.

Kartel Sinaloa merupakan musuh utama Tijuana. Namun kedua sindikat ini disebut sudah mendeklarasikan gencatan senjata.

Tijuana menjadi salah satu kartel berbahaya di Meksiko. Pada 2019, terjadi aksi pembunuhan besar-besaran di Kota Tijuana yang dituding akibat perang narkoba antara kartel setempat dengan Sinaloa.

Laporan The Guardian menunjukkan betapa ‘berdarah’nya Kota Tijuana kala itu dengan mayat-mayat bergelimpangan di sembarang tempat. (IND)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *