Penemuan cadangan bijih emas di tambang terbuka di Poboya, Palu akan menambah usia produktif tambang Bumi Resources Minerals.
Anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk yakni PT Citra Palu Minerals mengumumkan penemuan tambahan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton di proyek tambang Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
Cadangan bijih emas dengan kadar 1,19 g/t Au tersebut ditemukan dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya.
“Penambahan cadangan emas di Blok Poboya akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS,” kata Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Suseno Kamadibrata melalui keterangan tertulis, seperti dilansir katadata, Rabu (9/2).
Selain mengumumkan temuan cadangan bijih emas, Citra Palu Minerals juga menyampaikan kemajuan pembangunan pabrik pengolahan bijih emas kedua yang berkapasitas 4.000 ton bijih per hari.
Hampir seluruh perlengkapan utama dari pabrik diharapkan akan tiba di Palu sesuai jadwal di bulan Februari dan Maret 2022. Perlengkapan utama tersebut seperti sag mill, ball mill, crusher, cyclone, elution, dan electrowinning yang difabrikasi di Australia, Afrika Selatan dan Cina.
Sementara perlengkapan seperti tangki carbon in leach, dan thickener dibuat di dalam negeri. Adapun seluruh perlengkapan ini akan diinstalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu.
Sepanjang Januari-Juni 2021, kinerja tambang emas Grup Bakrie cukup berkilau. Perusahaan dengan kode saham BRMS tersebut membukukan laba bersih naik 280,31 % year on year (yoy) menjadi US$ 3,63 juta.
Capaian tersebut lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 955,4 ribu. Lonjakan tersebut sejalan dengan melesatnya pendapatan BRMS yang mencapai US$ 6,12 juta pada, atau naik 140% per Juni 2021, dibandingkan periode tahun lalu yakni US$ 2,55 juta.
Sebanyak 60% pendapatan Bumi Resources Minerals tahun ini berasal dari penjualan produk emas ke PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Bhumi Satu Inti. Sisanya, alias 40 % penjualan berasal dari pendapatan jasa penasihat pertambangan terhadap Bellridge Holdings Limited.
BRMS merupakan perusahaan yang bergerak di sektor tambang dan fokus pada sumber daya mineral seperti batu bara, emas, seng, timah, dan logam lainnya. Lokasi penambangannya berada di Indonesia dan wilayah Afrika Barat. (ind*)