banner 728x250
DAERAH  

Dinas Sosial Palu Siap Berkolaborasi Penanganan Stunting

PARIGI |  KORANINDIGO Dinas Sosial Kota Palu siap berkolaborasi Penanganan Stunting dengan instansi teknis lainnya dalam percepatan penanganan stunting atau tengkes di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.

 

banner 970x250

“Kami berkomitmen menekan prevalensi stunting di daerah ini. Sebagai bentuk intervensi, kami melaksanakan program family development sessions (FDS) eksklusif kolaboratif atau sesi pengembangan keluarga dengan berbagai kegiatan,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Palu Susik di Palu, Sabtu, (06\17)

 

Ia menjelaskan, pada program FDS intervensi dilakukan yakni pemberian makanan tambahan kepada balita, melakukan identifikasi keluarga prasejahtera untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam kepesertaan BPJS Kesehatan.

 

Selain itu, program keluarga harapan (PKH) tidak hanya fokus pada penanggulangan kemiskinan, tetapi saat ini juga menjadi bagian intervensi penanggulangan stunting.

 

“Bantuan pangan untuk peningkatan gizi keluarga, kemudian dari sisi kepesertaan BPJS untuk menjamin kesejahteraan sosial,” ujarnya.

 

Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, angka prevalensi stunting Kota Palu 24,7 persen dari tahun sebelumnya 23,9 persen atau meningkat 0,8 persen.

 

Lalu data e-PPBGM, prevalensi stunting di daerah ini turun sekitar 1,8 persen dari 7,85 menjadi 6,19 dari 90 persen hasil penilaian terhadap balita, ibu hamil, dan komponen lainnya.

 

Data e-PPBGM juga menunjukkan, 1.221 balita di daerah ini terkena stunting dari 22.400 lebih balita di Kota Palu.

 

“Program FDS menyasar 46 kelurahan pada delapan kecamatan di ibu kota Sulteng. Hari ini kami memberikan bantuan makanan tambahan kepada 60 keluarga di Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur,” ucap Susik. (Ind*)

 

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *