Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
DAERAH

Ini Kata Aparat Desa Soal Proyek Broncaptering

82
×

Ini Kata Aparat Desa Soal Proyek Broncaptering

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

KEPALA Desa (Kades) Donggulu Selatan, Saprin A Lapabira mengatakan bak penampung air (intake) proyek broncaptering dikerjakan tanpa menggunakan lantai. Hal itu dilakukan karena alasan debet air terlalu besar. Sekdes Asdik A Dg Malotjo menyatakan, pada saat serah-terima, tidak ada proses koordinasi lanjut terkait pembangunan proyek air itu.

Namun, kata Kades Saprin, pihaknya masih menunggu untuk diadakan solusi terkait keruh air dan tak layak konsumsi tersebut.

“Pada awalnya (proyek broncaptering) memang nampak bagus. Namun begitu saya tanya anak-anak (para pekerja proyek pembangunan broncaptering), rupanya bak penampung air (intake) tidak dilantai, dengan alasan debet air terlalu deras (besar)”, kata Saprin A Lapabira, via ponsel, Selasa, (4/01).

Selain itu, menurut Saprin A Lapabira, persoalan lain ialah, air tidak mampu naik dari penangkap air menuju intake.

“Makanya saya sudah imbau agar semua bisa diperbaiki, karena ada masalah air yang tidak bisa naik dan lewat intake karena kurang daya tekanan. Kalau musim hujan memang air deras, namun jika kemarau datang, maka air tidak mampu naik. Apalagi intake tidak dilantai, air hanya meresap ke bawah dan sangat berpengaruh”, jelas Saprin.

Kata Sarpan, pihaknya masih mencari dan menunggu solusi terkait persoalan keruh air broncaptering tersebut.

“Proyek broncaptering ini kan kayaknya masih dalam masa pemeliharaan. Jadi saya selaku Kades masih menunggu solusi dan antisipasi persoalan ini. Pihak dinas (Dinas PUPRP Parimo) barusan ada telepon saya, dan mungkin besok mereka akan kesini (dalam rangka mencari solusi)”, katanya.

TIDAK KOORDINASI DENGAN PIHAK DESA?
Sementara itu Sekretaris Desa Donggulu Selatan, Asdik A Dg Malotjo menyatakan bahwa dirinya belum pernah melihat proyek broncaptering dibangun di wilayah desanya tersebut.

“Saya sendiri (selaku sekdes) belum pernah lihat lokasi proyek broncaptering itu”, kata Asdik A Dg Malotjo, kepada koranindigo.com.

Sekdes Asdik juga menyatakan bahwa proses serah-terima proyek broncaptering, dilakukan di ruang wakil bupati (wabup) Parimo, Badrun Nggai, dan hanya dihadiri oleh Kades.

“Seingat saya, serah-terima (proyek broncaptering) dilakukan di ruangan Wabup Parimo (atas undangan Bupati Parimo). Bukan mereka (dinas dan pelaksana proyek) datang ke desa lalu ada prosesi serah-terima. Hanya saja, Kades kami dan semua desa yang mendapatkan proyek broncaptering diundang waktu itu”, jelasnya.

Kata Sekdes Asdik, pihak pelaksana dan pengelola proyek tidak pernah melakukan koordinasi terhadap pihaknya dan perangkat desa lain terkait proyek pembangunan broncaptering tersebut.

“Jadi serah-terima itu dilakukan hanya mengundang kades-kades yang desanya mendapatkan proyek pembangunan broncaptering. Tidak ada proses mereka itu (pelaksana proyek) datang ke desa (koordinasi) menanyakan apakah pembangunan sudah sesuai gambar atau tidak. Tidak ada proses itu”, katanya.

Sekedar informasi, proyek broncaptering senilai Rp898 juta, dihelat CV Atika Bintang Mulia seharusnya melayani 90 lebih kepala keluarga (KK) di Desa Donggulu Selatan. Para warga harus membayar Rp15 ribu per bulan untuk menikmati fasilitas kegiatan dibiayai DAK 2021 tersebut. (ind)

Example 300250
Example 120x600

Comment

Berita

PALU | KORAN INDIGO – Sebanyak 27 tim dipastikan berpartisipasi dalam Kardip Basketball Competition (KBC) 2025, yang dimulai pada Rabu, 15 Januari 2025, di Lapangan Yayasan Karuna Dipa, Kota Palu. Kompetisi basket tahunan yang kini memasuki edisi ke-15 ini menjadi…

DAERAH

GORONTALO | KORAN INDIGO – Seorang wanita yang diduga mucikari dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Provinsi Gorontalo ditangkap oleh Tim Resmob Otanaha Direktorat Reserse Kriminal Umum ( Ditreskrimum ) Polda Gorontalo. Menurut Kasubdit IV Renakta, Ditreskrimum, Polda…

DAERAH

PALU | KORAN INDIGO – Pusat kuliner malam di kawasan Taman Vatulemo Palu, ibu kota Sulawesi Tengah, dapat kunjungan dari Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza dan Bapak Walikota Palu Hadianto Rasyid pada Kamis. Menurutnya, Pemerintah…

DAERAH

BUOL | KORAN INDIGO – Banjir merendam rumah 40 warga di Kelurahan Buol, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Provinsi Sulawei Tengah. Sebagaimana dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy Sembiring di Palu,…

Verified by MonsterInsights