banner 728x250

Menakar Kekuatan Amrullah di Pilkada Parimo

PARIGI | KORAN INDIGO – Bisa dapat dipastikan figur potensial dan merupakan calon kuat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) bakal diisi oleh wajah lama. Walau, beberapa figur yang merupakan wajah baru, juga nampak muncul ke permukaan.

Menilik dari hasil survei sementara, serta hasil monitor potensi figur-figur pada Pilkada Parimo 2024, (baik itu via percakapan publik di platform media sosial, menyimak perbincangan warga masyarakat) maka mengerecut kepada nama figur wajah lama sebagai calon kuat memimpin Parimo 2024-2029.

banner 970x250

Menakar figur wajah lama, dapat dilihat dari potensi ketokohan (elite), modal sosial, kapasitas, dan kapabilitas masing-masing.

Salah satu figur potensial dan merupakan calon kuat dalam Pilkada Parimo 2024 adalah H Amrullah S Kasim Almahdaly.

Figur Amrullah S Kasim Almahdaly akrab disapa Haji Amrullah pada Pilkada 2018, berhasil merengkuh 38 persen suara.

Perolehan suara tersebut merupakan sebuah pencapaian yang tidak hanya menegaskan kepercayaan masyarakat terhadapnya, namun juga memperkuat keyakinan Amrullah untuk kembali maju dalam Pilkada serentak 2024.

BERITA TERKAIT:
Langkah Amrullah Menuju Pilkada Parimo 2024
Makin Percaya Diri, Babe Optimis Menangkan Pilkada Parimo 2024
Babe Sudah Tancap Gas Menuju Pilkada Parimo 2024
Penipu Mengatasnamakan Calon Bupati Parimo Haji Amrullah “Minta Pulsa”

Sejak menyatakan diri kembali bertarung pada Pilkada Parimo 2024 Amrullah mendapat sambutan antusias dari masyarakat Parimo.

Menurut Haji Amrullah, Parimo sebagai kabupaten dengan jumlah daftar pemilih terbanyak di Sulawesi Tengah (Sulteng), membutuhkan lebih dari sekadar hanya popularitas semata.

Namun, rakyat Parimo, kata Amrullah, membutuhkan sebuah hal bernama inovasi.

“Ada yang salah dalam pengelolaan daerah lumbung padi ini,” tegas Amrullah dalam sebuah obrolan dengan koranindigo.com.

Dalam obrolan tersebut, Amrullah seakan menegaskan sebuah kebutuhan mendesak akan perubahan dalam tata kelola yang lebih efektif dan inklusif.

Visi perubahan diusung Amrullah tidak lahir dari keinginan semu atau trend yang berlalu. Hal tersebut, lahir dari pemahaman mendalam tentang potensi yang dimiliki Parimo—wilayah yang kaya akan sumber daya namun terbelenggu oleh kemiskinan.

 

SEMBILAN PARTAI POLITIK
Pada Sabtu, 18 Mei 2024, Amrullah S Kasim Almahdaly secara resmi mendaftar di Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Sejauh ini, Haji Amrullah telah melakukan pendaftaran serta pengembalian berkas dokumen (sebagai syarat pendaftaran bacalon bupati) pada sembilan partai politik peraih kursi di DPRD Parimo.

Ke sembilan partai itu ialah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meraih 7 kursi, Partai Nasional Demokratis (Nasdem) memiliki 5 kursi, Partai Gerindra meraih 5 kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4 kursi, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 4 kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) 2 kursi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3 kursi, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 2 kursi dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki 1 kursi di parlemen.

Menoleh ke helatan Pilkada 2018 silam, Amrullah S Kasim Almahdaly dan pasangannya hanya mendapat 10 kursi dukungan dari Partai Demokrat dan Hanura yang mengusungnya.

Sementara lawan Amrullah pada Pilkada 2018, yaitu pasangan petahana Samsurizal-Badrun diusung oleh 6 partai dan menguasai hampir separuh kursi di DPRD, yaitu 19 kursi (dari total 40 kursi).

 

BASIS MASSA KUAT
Sebagai figur pernah bertarung pada Pilkada 2018, Amrullah S Kasim Almahdaly mempunyai basis massa yang cukup kuat.

Perolehan suara hingga 38 persen (dengan akses politik terbatas dari petahana pada 2018), membuktikan bahwa Amrullah memiliki pendukung dan simpatisan dari berbagai kalangan serta golongan di Parimo.

Kedekatan Amrullah dengan publik (terkait sikap dan rekam jejak) hingga saat ini masih terlihat membaur. Amrullah masih populer dan berpengaruh di populasi masyarakat Parimo.

Berbekal basis massa yang masih kuat, ditambah dukungan partai koalisi yang solid, maka Amrullah merupakan calon kuat pada Pilkada 2024.

 

PETA KEKUATAN PARTAI POLITIK PADA PILKADA
Sejauh ini, Haji Amrullah telah melakukan pendaftaran serta pengembalian berkas dokumen ke pada sembilan partai politik peraih kursi di DPRD Parimo, yaitu PDI-P, Nasdem, Gerindra, PKB, Perindo, PAN, PKS, Hanura dan PPP

Terkait partai koalisi, berbagai kalangan melontar prediksi bahwa hasil pemilu legislatif (pileg) yang sudah berlangsung pada 14 Februari lalu, dapat menentukan arah peta politik Pilkada.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyebut kemungkinan besar partai koalisi pada pilpres 2024 akan kembali maju pada Pilkada 2024.

“Jadi memang saat ini ada pola seperti bahwa partai-partai yang berkoalisi di pilpres itu akan melanjutkan berkoalisi di pilkada,” ujar Ujang kepada wartawan.

Misalnya, kata dia, partai-partai yang tergabung di koalisi Indonesia maju. Artinya mereka sudah sepakat koalisi pilpres itu dilanjutkan di koalisi pilkada.

Namun, Ujang menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk menakar peta kekuatan parpol untuk Pilkada mendatang.

“Di koalisi perubahan sendiri saya lihat kemarin akan mengikuti pola seperti itu. Misalnya Nasdem, PKS dan PKB akan berkoalisi juga di pilkadanya,” tambah dia.

“Tapi yang koalisi perubahannya itu masih belum tahu . Jadi kita masih belum tapi koalisi mana yang akan didukung di pilkada kita lihat saja dinamikanya. Masih belum terbaca semuanya masih dinamis masih cair, pungkasnya.

Senada, Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menegaskan masih terlalu dini untuk membuat pemetaan dari sekarang soal siapa yang akan mendulang keuntungan dari Pilkada mendatang.

Di samping karena situasi politik yang masih kental dengan aroma Pemilu 2024, juga karena praktek koalisi parpol di Pilkada itu tak berbanding lurus dengan komposisi koalisi parpol di pusat.

Koalisi parpol di Pilkada cenderung berjalan tanpa pola yang jelas. Tidak ada pertimbangan ideologis parpol. Yang ada adalah bagaimana memenuhi persyaratan dengan jumlah dukungan parpol yang mempunyai kursi di parlemen.

“Partai-partai dengan warna berlawanan pun bisa membangun koalisi hanya demi bisa mengusung bakal calon kepala daerah,” jelas Lucius.

Menurutnya, jika berbicara peta peluang parpol yang akan mendominasi kemenangan. Jelas, koalisi yang memiliki mesin dan amunisi banyak yang akan memegang kekuasaan.

“Saya kira ya tetap parpol yang punya mesin dan amunisi yang banyak. Mesin itu bisa mesin parpol, bisa juga mesin kekuasaan. Mesin hanya mungkin bergerak lincah jika amunisinya memadai. Saya kira kekuatan seperti itu yang akan memberikan peluang kemenangan pada Pilkada,” pungkasnya. (Gwd/Irhan)

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *