PARIGI | KORANINDIGO Pemerintah Kota Palu memastikan bahan pangan di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah terpenuhi pada momen Lebaran Idul Adha 1444 Hijriah nanti.
“Perlu dipastikan ketersediaan stok pangan bahan pangan, termasuk harga supaya masyarakat mudah memperoleh kebutuhan pokok saat lebaran nanti,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Selasa, (06\13)
Ia mengemukakan, stok bahan pangan utama selain beras yakni bawang merah dengan harga Rp40 ribu per kilogram, bawang putih Rp45 ribu per kilogram, cabai besar Rp30 ribu per kilogram, cabai rawit Rp40 ribu per kilogram, daging sapi Rp139 ribu per kilogram, daging ayam Rp34 ribu per kilogram, telur ayam Rp33 ribu per rak, gula pasir Rp13.500 per kilogram, dan minyak goreng dalam kemasan Rp22 ribu, serta minyak goreng curah Rp15 ribu per kilogram di tingkat pedagang memadai dan dari sisi harga masih sangat wajar.
Oleh karena itu, ia mengajak pedagang berkolaborasi dengan pemerintah guna memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat, dengan tidak melakukan penimbunan komoditas-komoditas yang dapat memicu gejolak harga.
“Saya berharap pedagang bijak menjual barang dagangannya, begitu pun konsumen atau masyarakat berbelanja secukupnya supaya tidak mengganggu rantai pasok bahan pangan,” ucapnya.
Menurut dia, meski saat ini terjadi lonjakan harga terhadap komoditas tomat yang mencapai kisaran harga Rp15 ribu per kilogram, namun harga tersebut di nilai masih wajar, ini dipicu karena faktor cuaca.
Sebab, hukum pasar di saat permintaan pasar meningkat dan stok bahan pangan tidak memadai, tentu sangat berpengaruh terhadap harga, begitu pun sebaliknya.
“Konsumen tidak perlu panik, stok pasar selalu tersedia. Disperindag juga rutin melakukan pemantauan harga di sara-pasar tradisional, sehingga perkembangan harga selalu teramati,” tutur Zulkifli.
Ia menambahkan, pihaknya pada Senin (12/6) melakukan giat pemantauan stok di pasar tradisional, termasuk pengecekan produk-produk pangan di pasar modern.
Dari pengecekan itu, ketersediaan produk dalam kemasan memadai, dan sejauh ini belum ada ditemukan produk yang dijual mengalami kerusakan.
“Belum ada ditemukan produk dalam kemasan yang kadaluwarsa. Kami berharap pemilik toko rutin mengecek produk-produk yang dijual, bila ada yang mendekati kadaluwarsa, sebaiknya ditarik dan diganti dengan yang baru,” demikian Zul (Ind*)