KORANINDIGO – Petahana Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menemui Ketua Umum Nasdem Surya Paloh beberapa waktu lalu.
Pertemuan Rusdy Mastura dengan Surya Paloh dianggap netizen sebagai balasan terhadap Ahmad M Ali yang menemui Prabowo Subianto.
Pertemuan itupun diunggah Rusdy Matura di media sosialnya dengan keterangan bahkan kunjungannnya itu untuk melaporkan kondisi politik terkini Sulteng
“Alhamdulillah, hari ini berkesempatan silaturrahmi dengan Ketua Umum Partai Nasdem H Surya Paloh. Saya menyampaikan beberapa capaian-capaian strategis dan situasi terkini Provinsi Sulawesi Tengah,” tulis Rusdy Matura.
Diketahui, Rusdy Mastura diusung Nasdem pada Pilgub 2020. Bahkan, Rusdy Mastura masuk jajaran pengurus Nasdem sebelum akhirnya hengkang ke Gerindra.
Pertarungan Ahmad M Ali dan Rusdy Mastura dalam memperebutkan partai pengusung menjadi angin segar sekaligus kecemasan bagi kandidat lain.
Angin segar karena menjadi figur alternatif bagi partai politik, kecemasan karena Ahmad M Ali maupun Rusdy Mastura berpotensi membangun koalisi gemuk atau menyabotase figur.
Petahana Rusdy Mastura sejauh ini baru didekati Partai Perindo.
Kalaupun Partai Hanura bergabung, juga belum memenuhi syarat pencalonan jalur partai politik di KPU.
Perindo mengontrol dua kursi di DPRD Sulteng, sementara Partai Hanura hanya satu kursi.
Jika mendapat restu Gerindra, maka Sang Petahana Rusdy Mastura dapat melenggang sebagai calon usungan partai politik.
Sementara Ahmad M Ali diusung Nasdem dengan kekuatan 8 kursi. Ahmad M Ali belakangan ditempeli PPP yang memiliki satu kursi.
Anwar Hafid telah menetapkan calon pendampingnya Reny A Lamadjido.
Reny A Lamadjido juga merupakan kader PKB Sulteng.
Sementara Golkar mendorong kadernya Mohamad Irwan Lapatta sebagai bakal calon gubernur dan Mayjend TNI Sulaiman Agusto Hambuako sebagai bakal calon wakil gubernur.
Golkar mengontrol delapan kursi di DPRD Sulteng. PDIP yang mengontrol tujuh kursi mendorong kader Muharram Nurdin sebagai wakil gubernur.
Tersisa PKS yang memiliki lima kursi, PAN 2 kursi, PBB satu kursi serta PPP satu kursi.
Diketahui, PKS dan PPP juga mendorong figur perempuan yang juga kader sebagai calon wakil gubernur
PKS mendorong Sakinah Aljufri, sementara PPP mendorong Fairus Husen Maskati.
AHMAD ALI DAN PRABOWO SUBIANTO
SOSOK Abdul Karim Aljufri beberapa hari terakhir menjadi perbincangan usai fotonya bersama Ahmad M Ali menemui Prabowo Subianto beredar di media sosial dan grup Whatsapp.
Dalam foto beredar, Waketum Nasdem Ahmad Ali duduk berhadapan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di sebuah ruangan.
Sementara Abdul Karim Aljufri mengenakan batik merah dengan corak keemasan berdiri tak jauh dari kursi keduanya.
Pertemuan itu berlangsung di kediaman Prabowo Subianto, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan.
Foto itu pun menuai komentar dari berbagai kalangan.
Ada yang menyebut bahwa Partai Gerindra sudah pasti mengusung Ahmad M Ali di Pilgub Sulteng 2024.
Ada pula yang yang menyeret Abdul Karim Aljufri di Pilgub Sulteng 2024, baik berpasangan atau berhadapan dengan Ahmad M Ali.
Diketahui, partai yang mengontrol delapan kursi di DPRD Sulteng itu sebelumnya memastikan usungannya untuk incumbent Rudsy Mastura.
Rusdy Mastura tercatat sebagai Dewan Penasehat Gerindra Sulteng.
Namun, di tengah polemik soal foto itu, Longki Djanggola menyebut partainya belum mengagendakan penjaringan calon gubernur.
“Belum ada agenda penjaringan,” tutur Longki via Whatsapp, seperti dilansir oleh Tribun Palu.
Sementara Sekretaris Gerindra Sulteng Abdul Karim Aljufri mengisyaratkan penjaringan kepala daerah akan dibuka dalam waktu dekat.
“Insya Allah segera dibuka untuk semua tingkatan,” ujar Legislator Gerindra itu, Senin (29/4).
Ditanya soal pencalonannya di Pilgub Sulteng 2024, Abdul Karim Aljufri belum memberikan keterangan.
Selama tahapan penjaringan Pilgub Sulteng 2024 di sejumlah partai politik, ada beberapa figur yang mengambil maupun mengembalikan formulir sebagai calon gubernur maupun wakil gubernur.
Ketua Demokrat Sulteng Anwar Hafid berpasangan dengan Reny A Lamadjido beberapa pekan terakhir bergerilya dari partai ke partai, guna mengembalikan formulir.
Teranyar, Anggota Fraksi Demokrat DPR RI itu mengembalikan formulir PDIP.
Ketua Golkar Sigi Mohamad Irwan Lapatta dan Ketua PDIP Sulteng Muharram Nurdin juga melakukan hal yang sama.
Begitu pula Ketua PMI Sulteng Hidayat Lamakarate. (Ind)