EKONOMI

Sepanjang 2023, 239 Ribu Orang RI Bekerja di Luar Negeri

81
×

Sepanjang 2023, 239 Ribu Orang RI Bekerja di Luar Negeri

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA | KORANINDIGO – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut ada 237.992 tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sepanjang Januari-Oktober 2023.

“Penempatan PMI (pekerja migran Indonesia) sebanyak 237.992 orang dengan karakteristik persentase sektor formal ini Alhamdulillah jumlahnya lebih besar 54,67 persen dan informal sebanyak informal dan 45,3 persen,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (14/11).

Ida merinci penempatan PMI itu terbagi dalam beberapa skema. Tercatat dari skema government to government mencapai 9.645 orang. Lalu, skema penempatan melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) mencapai 189.101 orang.

Kemudian, skema penempatan perorangan mencapai 16.230 orang. Selanjutnya, dari skema penempatan untuk kepentingan perusahaan sendiri (UKPS) mencapai 271 orang.

Sementara berdasarkan wilayah penempatannya, di kawasan Asia dan Afrika mencapai 222.230 orang. Kemudian, di Eropa dan Timur Tengah mencapai 14.300 orang.

Adapun di Amerika dan Pasifik mencapai 1.462 orang.

Lebih lanjut, Ida mengungkapkan tantangan ketenagakerjaan di Indonesia. Ia mengungkapkan pasar tenaga kerja saat ini menampung banyak lulusan SMA, SMK, atau MA yang tak terserap perguruan tinggi.

Ida memaparkan saat ini sebanyak 1,8 juta lulusan SMA terpaksa masuk pasar tenaga kerja. Namun, lulusan SMA itu menghadapi tantangan besar lantaran pasar tenaga kerja membutuhkan pegawai yang menguasai skill digital.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

Sementara, para lulusan SMA ini belum memiliki kemampuan tersebut.

“Keterampilan digital yang dimiliki tenaga kerja Indonesia masih bersifat teoritis dan umum, sehingga terjadi kesenjangan sisi supply dan demand,” kata Ida, dikutip dari CNNIndonesia.

Ia lantas mengatakan di masa mendatang pola permintaan tenaga kerja akan lebih banyak pekerjaan yang bersentuhan dengan pemanfaatan teknologi digital.

Selain itu, sisi soft skill seperti kemampuan analitis, orientasi penyelesaian masalah, kreativitas, dan komunikasi juga akan sangat dibutuhkan.

Ida pun merinci sejumlah keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini. Berikut daftarnya:

– Creative thinking kebutuhannya 73,2 persen
– Analytical thinking kebutuhannya 71,6 persen
– Technological literacy kebutuhannya 67,7 persen
– Curiosity and lifelong learning kebutuhannya 66,8 persen
– Resilience, flexibility and agility kebutuhannya 65,8 persen
– Systems thinking kebutuhannya 59,9 persen
– AI and big data kebutuhannya 59,5 persen
– Motivation and self awareness kebutuhannya 58,9 persen
– Talent management kebutuhannya 56,4 persen. (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

EKONOMI

DI TENGAH ketidakpastian global dan anjloknya bursa saham Indonesia, emas menjadi pilihan berinvestasi. Harga emas Antam bahkan sempat mencapai rekor tertingginya sepanjang masa, yaitu Rp1,836 juta per gram pada 3 April lalu. Terbaru, harga emas Antam masih berada di Rp1,754 juta per…

EKONOMI

DIREKTUR Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda menyoroti potensi pelemahan rupiah yang semakin parah, usai Presiden AS, Donald Trump menerapkan kenaikan tarif bea masuk baru. Menurutnya, kebijakan baru yang ditelorkan pemeritahan Trump, berdampak kepada melonjaknya harga barang….

EKONOMI

PHRI dan GIPI meminta pemerintah untuk segera memberikan relaksasi pajak, bantuan finansial, dan meningkatkan promosi pariwisata untuk mengatasi dampak pemotongan anggaran. Kebijakan efisiensi anggaran Presiden Prabowo Subianto disebut berdampak signifikan terhadap operasional hotel dan berpotensi menimbulkan kerugian besar. Survei PHRI pada Maret…

EKONOMI

JAKARTA | KORAN INDIGO – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mendukung penuh penguatan sumber daya manusia dan revitalisasi laboratorium Badan Karantina Indonesia (Barantin). Hal demikian untuk menjadikan Barantin sebagai garda terdepan mewujudkan swasembada atau ketahanan pangan nasional. “Saya mendukung penuh program…

EKONOMI

JAKARTA  | KORAN INDIGO – Presiden RI, Prabowo Subianto saat pidato mengatakan Indonesia seharusnya penting untuk memperbanyak menanam kelapa sawit. Menurut Ketua Umum Partai Gerindra (Ketum) menyatakan penanaman kelapa sawit bisa dilakukan tanpa perlu takut akan deforestasi atau kerusakan hutan. Ia pun…

Verified by MonsterInsights