MAMUJU | KORANINDIGO – Jumat 31 Januari 2025, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, melalui Wilayah Kerja Mamuju, melakukan pendampingan dalam penanganan Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang ditemukan terdampar di Pantai Pulau Karampuang, Desa Karampuang, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Operasi ini melibatkan kerjasama dengan Polairud Sulawesi Barat dan nelayan setempat.
Informasi mengenai terdamparnya paus tersebut pertama kali diperoleh dari media sosial sekitar pukul 11.00 WITA pada hari kejadian. Tim cepat yang tiba di lokasi melakukan identifikasi dan pengukuran terhadap Paus Sperma yang memiliki panjang tubuh sekitar 7 meter dan lebar 1,9 meter. Paus tersebut ditemukan dengan luka di bagian ekor dan mulut, yang diduga akibat gesekan dengan batu karang. Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk membawanya kembali ke laut dalam, kondisi laut yang surut menghambat proses penyelamatan, hingga akhirnya pada pukul 15.00 WITA, dilaporkan bahwa paus tersebut telah mati.
Setelah melakukan pengukuran, tim kemudian memutuskan untuk menenggelamkan bangkai paus tersebut dengan mempertimbangkan kondisi sekitar dan keterbatasan alat serta tenaga. Proses penenggelaman dilakukan dengan mengikat bangkai paus pada dua kapal nelayan yang membawanya ke laut dalam. Di sana, bangkai diikat dengan pemberat batu dan ditenggelamkan sesuai prosedur. (Ind)