DAERAH

Diduga ASF, 6.652 Babi Mendadak Mati di Sulteng

57
×

Diduga ASF, 6.652 Babi Mendadak Mati di Sulteng

Sebarkan artikel ini

Pertama Kali Ditemukan di Kabupaten Poso

Example 468x60

DINAS Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sebanyak 6.652 kasus ternak babi mati mendadak diduga karena penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Berita Terkait:
Ribuan Ternak Babi di Parimo Mati Mendadak

“Penyakit Demam Babi di Sulteng pertama kali ditemukan itu di Kabupaten Poso pada bulan Januari lalu,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Dandy Alfita di Palu, Jumat, (27/5).

Kabid Keswan dan Kesmavet Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita

Berdasarkan data kasus yang terlapor di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS) per Januari hingga Mei 2023, tercatat Kabupaten Poso sebanyak 2.971 kasus dan Morowali sebanyak 39 kasus positif ASF.

Sementara di Kabupaten Parigi Moutong, sebanyak 3.642 kasus masih menunggu hasil uji sampel.

“Jadi memang kalau virus ASF itu cara kerjanya kalau satu ternak sudah terpapar, maka pasti menyebar ke semuanya,” katanya.

Dandy Alfita menjelaskan Demam Babi Afrika adalah penyakit yang menyerang babi dan sangat menular, menimbulkan berbagai pendarahan pada organ internal hewan serta disertai angka kematian yang tinggi.

“Gejala ternak babi yang terkena virus Demam Babi Afrika, diantaranya babi lesu dan demam, tidak nafsu makan hingga menimbulkan kematian mendadak. Biasanya jaraknya dua minggu sejak pertama kali terpapar,” katanya.

Menurut dia, lalu lintas ternak diduga menjadi penyebab virus tersebut masuk ke Sulteng.

Ia memaparkan belum ada vaksin untuk virus tersebut sehingga upaya pencegahan yang dilakukan saat ini berupa pengendalian lalu lintas ternak serta pemberian disinfektan. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Pertambangan tanpa izin (Peti) di Desa Karya Mandiri, Kecamatan Ongka Malino, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) semakin berani dan terkesan kebal hukum. Himpunan informasi menyebut, saat ini ada 6 alat berat jenis excavator pada Jumat, 18 April 2025 akan…

DAERAH

PADA 15 April 2025, Desa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menerima kunjungan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulteng dan Biro Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Sulteng. BERITA…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Pembentukan koperasi sebagai prasarat kelola Izin Pertambangan Rakyat (IPR) Desa Kayuboko, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) sedang berjalan. Selangkah lagi, IPR Desa Kayuboko bakal absah. Saat ini, dari 10 koperasi diajukan, tiga dokumen koperasi diantaranya telah…

DAERAH

“Kalau masih ada yang melanggar, akan kami beri sanksi tegas. Untuk sekolah negeri, kalau masih melakukan pungutan, saya tidak akan segan mengambil tindakan”   PARIGI | KORANINDIGO – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid menegaskan tidak boleh lagi ada pungutan dari siswa…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Proses penerbitan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) masih menemui sejumlah tantangan dan perlu diatasi. Pemerintah daerah (Pemda) serta pihak terkait, masih terus berupaya menemukan solusi tepat bagi hal tersebut. Kepala Desa (Kades) Kayuboko, Syamrun…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Giat pertambangan tanpa izin (Peti) di Desa Karya Mandiri, Kecamatan Ongka Malino, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) masih terus berjalan. Ada 5 cukong asal Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo “main” alat berat dengan aman. Kuat Dugaan, ada keterlibatan…

Verified by MonsterInsights