banner 728x250
DAERAH  

Diduga ASF, 6.652 Babi Mendadak Mati di Sulteng

Pertama Kali Ditemukan di Kabupaten Poso

DINAS Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sebanyak 6.652 kasus ternak babi mati mendadak diduga karena penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika.

Berita Terkait:
Ribuan Ternak Babi di Parimo Mati Mendadak

banner 970x250

“Penyakit Demam Babi di Sulteng pertama kali ditemukan itu di Kabupaten Poso pada bulan Januari lalu,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, Dandy Alfita di Palu, Jumat, (27/5).

Kabid Keswan dan Kesmavet Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita

Berdasarkan data kasus yang terlapor di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS) per Januari hingga Mei 2023, tercatat Kabupaten Poso sebanyak 2.971 kasus dan Morowali sebanyak 39 kasus positif ASF.

Sementara di Kabupaten Parigi Moutong, sebanyak 3.642 kasus masih menunggu hasil uji sampel.

“Jadi memang kalau virus ASF itu cara kerjanya kalau satu ternak sudah terpapar, maka pasti menyebar ke semuanya,” katanya.

Dandy Alfita menjelaskan Demam Babi Afrika adalah penyakit yang menyerang babi dan sangat menular, menimbulkan berbagai pendarahan pada organ internal hewan serta disertai angka kematian yang tinggi.

“Gejala ternak babi yang terkena virus Demam Babi Afrika, diantaranya babi lesu dan demam, tidak nafsu makan hingga menimbulkan kematian mendadak. Biasanya jaraknya dua minggu sejak pertama kali terpapar,” katanya.

Menurut dia, lalu lintas ternak diduga menjadi penyebab virus tersebut masuk ke Sulteng.

Ia memaparkan belum ada vaksin untuk virus tersebut sehingga upaya pencegahan yang dilakukan saat ini berupa pengendalian lalu lintas ternak serta pemberian disinfektan. (Ant)

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *