JAKARTA | KORAN INDIGO – Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), menegaskan keperluan untuk siswa untuk konsumsi sayur-sayuran.
Arifatul membuat pernyataan dari Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) di Jakarta pada Sabtu (18/1), mengatakan pentingnya makan sayur untuk kesehatan tubuh kepada pelajar.
“Makan sayur itu penting loh, karena sayuran itu mengandung zat yang sangat dibutuhkan tubuh kita, agar nanti sudah besar jadi generasi emas,” ujarnya.
Selain itu, peserta memberikan ragam masukan berupa kertas sebagai surat kaleng yang dismapaikan kepada penglola program.
Lebih lanjut, ia menghubungkan pentingnya program ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Kementerian PPPA bersama dengan Wahana Visi Indonesia.
Sebanyak 6.969 anak terlibat dalam penelitian yang dilakukan di 34 provinsi dan berlangsung dari Desember 2023 hingga Juni 2024.
Ditemukan bahwa 44% anak Indonesia tidak makan malam, 32% tidak sarapan sebelum sekolah dan 18% lapar karena kekurangan makanan di rumah.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa program seperti MBG diperlukan untuk memastikan bahwa anak-anak Indonesia dapat memiliki akses makanan dengan baik dan sehat.
“Anak-anak yang sehat dan cerdas merupakan kunci masa depan Indonesia yang lebih baik” ujarnya.
“Hal tersebut merupakan wujud nyata kecintaan Presiden Prabowo Subianto kepada anak-anak Indonesia”sambungnya.
Menghadapi minimnya minat terhadap sayuran, Arifatul menghimbau kepada guru-guru di sekolah dan orang tua di rumah untuk berperan aktif memberikan edukasi kepada anak tentang pentingnya pola makan seimbang.
“Pola makan yang sehat bukanlah kemewahan yang mahal. Indonesia kaya akan berbagai makanan bergizi” katanya.
“Tugas kita adalah mengedukasi dan mengajarkan anak-anak untuk mengonsumsinya,” lanjutnya.
Menteri Arifatul berharap tujuan dari program MBG adalah untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan makanan bergizi dan memberikan edukasi tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat.