DI TENGAH ketidakpastian global dan anjloknya bursa saham Indonesia, emas menjadi pilihan berinvestasi. Harga emas Antam bahkan sempat mencapai rekor tertingginya sepanjang masa, yaitu Rp1,836 juta per gram pada 3 April lalu.
Terbaru, harga emas Antam masih berada di Rp1,754 juta per gram pada Selasa, 8 April. Nilai ini meningkat 15,7% sejak awal tahun dan melonjak 36,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut, ketidakpastian di pasar keuangan global menyebabkan pergeseran aliran investasi ke komoditas emas, baik di negara maju maupun berkembang.
Hal ini karena emas merupakan safe haven atau instrumen investasi yang dianggap aman.
“Untuk SBN, untuk obligasi yang dimiliki pemerintah maupun swasta sudah ada pergeseran (dari AS) mulai balik ke emerging market, sebagian ya. Tapi yang besar adalah pergeseran ke investasi emas,” kata Perry pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu, 19 Maret.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 7,9% ke level 5.996.14 pada Selasa, 8 April.
Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat melakukan trading halt atau pemberhentian sementara perdagangan saham setelah IHSG dibuka anjlok lebih dari 9%.
Trading halt ini merupakan yang kedua kali di tahun 2025. Sebelumnya, trading halt dilakukan otoritas BEI pada 18 Maret usai IHSG anjlok 5,02%. Sejak awal tahun, IHSG sudah turun 15,3%. Sedangkan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, IHSG anjlok 17,7%. (IND)