DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) targetkan seluruh sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah sederajat sudah menerapkan Kurikulum Merdeka pada 2027.
“Kami menargetkan di tahun 2027 semua sekolah sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,” kata Kepala Disdikbud Sulteng, Yudiawati Vidiana, Sabtu, (13/5).
“Pada data satuan pendidikan, pendaftaran Kurikulum Merdeka saat ini yang sudah mendaftar sebanyak 245 sekolah dari 443 sekolah. Jadi sudah ada sekitar 50 persen,” katanya.
Ia menambahkan, sebanyak 103 dari 183 sekolah menengah kejuruan (SMK) serta dua dari 32 sekolah luar biasa (SLB) di Sulteng tercatat sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Berita Terkait:
Ribuan Anak SMA di Sulteng Putus Sekolah, 647 Asal Parimo
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam yang memungkinkan peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi serta guru lebih leluasa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Yudiawati mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran menjadi lebih sederhana.
Selain itu, ia melanjutkan, penerapan kurikulum tersebut memungkinkan peserta didik mengasah keterampilan lunak serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktikkan teori yang sudah mereka pelajari.
“Dalam prosesnya, kami bisa melihat ada hasil nyata seperti pameran, hasil karya dari setiap kelas, serta apa yang diminati peserta didik dapat tersalurkan,” katanya.
Guna mendorong satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka, menurut dia, Disdikbud Sulteng membentuk Tim Gercep Kabeloa.
Tim tersebut ditugaskan turun ke kabupaten dan kota untuk menyosialisasikan dan memberikan pemahaman mengenai Kurikulum Merdeka ke sekolah-sekolah. (Ant/Ind)