JAKARTA | KORANINDIGO – Aliansi Cipayung Plus Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terdiri dari berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa di Sulteng dengan tegas mendesak agar Kapolda Sulteng, Irjen Polisi Agus Nugroho dicopot dari jabatannya.
Desakan tersebut muncul setelah terungkapnya kasus dugaan penganiayaan berat yang menyebabkan kematian seorang warga sipil oleh oknum anggota kepolisian di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) yang kembali mengguncang publik.
“Kasus dugaan penganiayaan ini adalah bukti nyata kegagalan kepemimpinan Kapolda Sulteng dalam mengendalikan anggotanya. Kami meminta kapolda untuk segera mundur atau dicopot dari jabatannya karena telah gagal mencegah terjadinya pelanggaran serius yang merusak citra institusi kepolisian,” kata Ketua BADKO HMI Sulteng, Renaldi sekaligus Perwakilan Cipayung Sulteng dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5/2025).
Dia mengatakan, kasus ini melibatkan seorang warga di Banggai Laut yang meninggal dunia diduga dianiaya oleh seorang oknum Polres Banggai Kepulauan pada beberapa hari lalu.
Menurutnya, peristiwa ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, beberapa insiden serupa juga pernah terjadi, memicu kecaman dari masyarakat dan aktivis.
Cipayung Plus Sulteng menganggap bahwa institusi kepolisian harus segera melakukan evaluasi mendalam terkait kinerja kepemimpinan di bawah Kapolda Sulteng, yang dianggap tidak mampu menanggulangi masalah kekerasan oknum anggotanya.
“Masyarakat sudah tidak percaya lagi kepada aparat kepolisian yang seharusnya melindungi mereka. Jika Kapolda Sulteng tidak mampu melakukan perubahan dan justru membiarkan kasus ini terulang, kami mendesak agar dia dicopot dari jabatannya,” tutur Renaldi dengan tegas.
Sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya yang tergabung dalam Cipayung Plus Sulteng juga menyatakan siap untuk menggelar aksi protes besar-besaran jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
Mereka meminta agar proses penyelidikan kasus ini berlangsung secara transparan dan independen, serta menuntut sanksi tegas terhadap oknum polisi yang terlibat.
Cipayung Plus Sulteng juga mengingatkan agar aparat kepolisian segera melakukan reformasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Mereka menegaskan bahwa peran kepolisian dalam menjaga keamanan dan kepercayaan publik harus dijaga dengan integritas dan profesionalisme. HAL
Kapolda Sulteng Agus Nugroho Didesak Dicopot dari Jabatan
JAKARTA | KORANINDIGO – Aliansi Cipayung Plus Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terdiri dari berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa di Sulteng dengan tegas mendesak agar Kapolda Sulteng, Irjen Polisi Agus Nugroho dicopot dari jabatannya.
Desakan tersebut muncul setelah terungkapnya kasus dugaan penganiayaan berat yang menyebabkan kematian seorang warga sipil oleh oknum anggota kepolisian di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) yang kembali mengguncang publik.
“Kasus dugaan penganiayaan ini adalah bukti nyata kegagalan kepemimpinan Kapolda Sulteng dalam mengendalikan anggotanya. Kami meminta kapolda untuk segera mundur atau dicopot dari jabatannya karena telah gagal mencegah terjadinya pelanggaran serius yang merusak citra institusi kepolisian,” kata Ketua BADKO HMI Sulteng, Renaldi sekaligus Perwakilan Cipayung Sulteng dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5/2025).
Dia mengatakan, kasus ini melibatkan seorang warga di Banggai Laut yang meninggal dunia diduga dianiaya oleh seorang oknum Polres Banggai Kepulauan pada beberapa hari lalu.
Menurutnya, peristiwa ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, beberapa insiden serupa juga pernah terjadi, memicu kecaman dari masyarakat dan aktivis.
Cipayung Plus Sulteng menganggap bahwa institusi kepolisian harus segera melakukan evaluasi mendalam terkait kinerja kepemimpinan di bawah Kapolda Sulteng, yang dianggap tidak mampu menanggulangi masalah kekerasan oknum anggotanya.
“Masyarakat sudah tidak percaya lagi kepada aparat kepolisian yang seharusnya melindungi mereka. Jika Kapolda Sulteng tidak mampu melakukan perubahan dan justru membiarkan kasus ini terulang, kami mendesak agar dia dicopot dari jabatannya,” tutur Renaldi dengan tegas.
Sejumlah organisasi mahasiswa dan pemuda lainnya yang tergabung dalam Cipayung Plus Sulteng juga menyatakan siap untuk menggelar aksi protes besar-besaran jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
Mereka meminta agar proses penyelidikan kasus ini berlangsung secara transparan dan independen, serta menuntut sanksi tegas terhadap oknum polisi yang terlibat.
Cipayung Plus Sulteng juga mengingatkan agar aparat kepolisian segera melakukan reformasi internal untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Mereka menegaskan bahwa peran kepolisian dalam menjaga keamanan dan kepercayaan publik harus dijaga dengan integritas dan profesionalisme. IND














