RINGKASAN:
Polri melaporkan penurunan angka kecelakaan dan korban jiwa selama arus mudik Lebaran 2025, meskipun masih terdapat 223 korban meninggal dunia. Berbagai strategi telah diterapkan untuk mengurai kepadatan lalu lintas, seperti pengalihan arus, *one way*, dan *contraflow*.
Menhub Dudy Purwagandhi mengapresiasi Polri dan pihak terkait atas penurunan angka kecelakaan ini, yang disebut sebagai hasil sinergi berbagai pihak. Kemenhub, Polri, dan pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengutamakan keselamatan di jalan raya dan moda transportasi lainnya.
Kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dinilai meningkat dan berkontribusi pada kelancaran dan keselamatan mudik Lebaran 2025. Kebiasaan positif seperti penggunaan sabuk pengaman, kepatuhan lalu lintas, dan pemanfaatan transportasi umum menjadi faktor kunci.
JAKARTA | KORANINDIGO – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengumumkan penurunan angka kecelakaan lalu lintas serta jumlah korban meninggal selama arus mudik Lebaran 2025.
Kendati demkian, masih ada 223 orang yang menjadi korban meninggal dunia dalam kasus kecelakaan pada arus mudik tahun ini.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Polisi Agus Suryonugroho mengatakan jumlah kecelakaan turun dari 2.152 kasus menjadi 1.477 kasus, atau turun sebesar 31,37% pada periode yang sama tahun lalu.
Data ini merujuk pada data kecelakaan Operasi Ketupat 2025 yang dimulai sejak 23 Maret hingga 2 April.
Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama mudik ikut berkurang 32%, dari 324 korban pada tahun lalu menjadi 223 korban pada 2025.
Agus Suryonugroho menyampaikan berbagai strategi telah disiapkan untuk mengurai kepadatan lalu lintas, termasuk pengalihan arus, penerapan sistem rekayasa jalur satu arah atau one way, dan arus berlawanan sementara alias contraflow.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat melancarkan perjalanan bagi pemudik yang kembali ke kota asal mereka. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi kepada Polri atas penurunan signifikan kecelakaan lalu lintas saat periode mudik 2025.
Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari sinergi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, pemerintah daerah, lintas kementerian, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Kesadaran Berlalu Lintas Masyarakat Meningkat Dudy menggarisbawahi tingginya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas turut berperan dalam kelancaran dan keselamatan arus mudik Lebaran 2025.
Kebiasaan seperti penggunaan sabuk pengaman dan helm, kepatuhan terhadap aturan lalu lintas, pemilihan hari mudik yang lebih fleksibel, pengecekan kondisi kendaraan sebelum berangkat, serta pemanfaatan transportasi umum menjadi faktor kunci dalam menekan angka kecelakaan dan kepadatan di jalan.
Dudy berharap hasil positif yang dicapai pada arus mudik Lebaran 2025 ini bisa menjadi motivasi untuk terus memperbaiki sistem transportasi dan keselamatan lalu lintas di masa yang akan datang.
Lebih jauh, ujar Dudy, berbagai kebijakan seperti bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) bagi pekerja, mudik gratis, penurunan tarif tiket pesawat, diskon tarif tol, hingga rekayasa lalu lintas dianggap berdampak positif atas kelancaran mudik Lebaran 2025 ini.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kepatuhan aturan berlalu lintas tidak hanya penting selama periode arus mudik dan balik Lebaran, tetapi juga dalam setiap perjalanan sehari-hari.
“Keamanan dan keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita terus jaga keselamatan kita dan orang lain di jalan raya dengan selalu mematuhi aturan dan menjaga kewaspadaan,” ujar Dudy.