PARIGI | KORANINDIGO – Perusahaan bernama CV Bolle Cipta Sejahtera (CV BCS), tiba-tiba kondang dan “menjuarai” hampir semua proyek pada lintas sektor dan dinas milik pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kurun waktu 2022-2024 saja, BCS selaku “pendatang” baru pada bidang Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) milik pemerintah ini telah memenangi paket-paket dengan berbagai nilai pagu.
Dari paket pembangunan CEK DAM,
Pengadaan konstruksi bangunan MCK,
Pengadaan meubelair LAB komputer,
Pembangunan talud sungai/saluran pembuang, pembangunan talud Jalan, pembangunan rabat beton, pengadaan baju linmas, penimbunan halaman kantor inspektorat, pembangunan tempat parkir ambulance, proyek peningkatan jalan hingga pembangunan gedung puskesmas dengan entengnya dimenangi oleh CV BCS.
BERITA TERKAIT:
Pengusaha “Antimo”, Menang di Darat, Laut dan Udara
Janggal Material Proyek Ruas Kayuboko-Baliara
Pada proyek pembangunan gedung Puskesmas Sausu senilai Rp9,4 miliar lebih, CV BCS memasukan penawaran sebesar Rp9,3 miliar lebih atau sekitar -0,89% di bawah HPS.
Pada tender pembangunan Puskesmas milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Parimo itu, CV BCS merupakan penawar berada pada urutan enam.
Namun, toh CV BCS akhirnya keluar selaku pemenang.
Tak ayal, Edi Bolle dan CV BCS miliknya disinyalir terlibat dalam konspirasi terkait korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) berupa pengarahan pemenang tender.
Beberapa kontraktor lokal Parimo yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kejadian sinyalir pengarahan paket pekerjaan di lingkup Pemda Parimo, bukanlah hal baru.
Indikasi praktik curang pada lelang pengadaan barang dan jasa (PBJ) lingkup pemerintah daerah Parimo memang bukan hal baru.
Berbagai cara dilakukan oleh panitia /pokja lelang dalam rangka mengarahkan pemenang.
Berikut lampiran telaah cara / modus diduga dilakukan panitia/pokja lelang dalam upayanya memenangkan pihak tertentu: