Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 970x250
DAERAH

Tambang Ilegal Karya Mandiri: Potret Lemahnya Penegakan Hukum dan Implikasi Sosial

420
×

Tambang Ilegal Karya Mandiri: Potret Lemahnya Penegakan Hukum dan Implikasi Sosial

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

AKTIVITAS tambang emas ilegal di Desa Karya Mandiri, Kecamatan Ongka Malino, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mencerminkan kompleksitas persoalan hukum, moralitas, dan ketidakadilan sosial mengakar di Indonesia.

Pertambangan tanpa izin (Peti) beroperasi di bantaran Sungai Karya Mandiri beserta alat berat aktif di lokasi, dan adanya persetujuan aparat Desa Karya Mandiri, jelas menunjukkan keberanian para pelaku yang tak lagi gentar terhadap pengawasan hukum.

Keberadaan tambang ilegal ini, ditambah dugaan keterlibatan oknum berseragam, menjadi cerminan buruk bagi penegakan hukum di daerah.

Tambang ilegal berada di Desa Karya Mandiri, jelas-jelas melanggar Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Pasal 158.

BERITA TERKAIT:
Maju Tak Gentar, Tambang Ilegal Karya Mandiri

Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang yang melakukan kegiatan usaha pertambangan tanpa izin dapat dikenakan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar. Aktivitas tambang tidak berizin ini menegaskan pelanggaran berat dan semestinya segera ditindak.

Dugaan Keterlibatan Oknum dan Tanggung Jawab Institusi
Dugaan keterlibatan oknum berseragam dalam membekingi tambang ilegal harus ditangani secara serius. Bila oknum terbukti membekingi aktivitas tambang ilegal, maka mereka para oknum-oknum berseragam harus dikenai jerat hukum pidana, yang ancamannya setara dengan pelaku utama.

Pihak kepolisian, yang seharusnya menjadi ujung tombak penegakan hukum, juga menunjukkan kelemahan.

Tindakan-tindakan dilakukan oleh oknum aparat diduga kuat hanya merupakan tindakan penuh permainan terkait negosiasi berupa nilai rupiah belaka. Semestinya, aparat bertugas memastikan hukum ditegakkan secara adil tanpa pandang bulu.

Dampak Sosial dan Lingkungan
Keberadaan tambang ilegal ini memiliki dampak sosial dan lingkungan yang sangat besar:

Ketidakadilan Sosial
Kesaksian warga yang menyebut “tebang pilih” dalam penindakan hukum menjadi cerminan nyata ketidakadilan. Rakyat kecil yang melakukan pelanggaran serupa cenderung ditindak keras, sementara pelaku dengan dukungan oknum berseragam sering lolos dari jeratan hukum.

Kerusakan Lingkungan
Tambang ilegal di area dekat fasilitas umum berpotensi merusak ekosistem setempat. Kerusakan tanah, aliran air, dan vegetasi dapat terjadi dalam waktu singkat akibat aktivitas tambang tanpa pengelolaan yang bertanggung jawab.

Langkah Harus Dilakukan
Kasus tambang ilegal di Desa Karya Mandiri memerlukan langkah kongkret dari berbagai pihak dalam rangka menyelesaikan persoalan ini:

Investigasi Independen
Keterlibatan oknum-oknum berseragam, kesepakatan jahat para aparat desa dan kelambanan pihak kepolisian harus di-investigasi oleh lembaga independen seperti Ombudsman Republik Indonesia atau Komnas HAM. Laporan dari warga dan media harus menjadi dasar penyelidikan awal untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Penegakan Hukum yang Tegas
Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum harus segera menindak tambang ilegal Desa Karya Mandiri beserta aparat desanya, sesuai peraturan yang berlaku. Tidak ada alasan untuk menunda-nunda penegakan hukum, karena dampaknya sudah dirasakan oleh masyarakat.

Pemberdayaan Warga Lokal
Masyarakat sekitar tambang harus dilibatkan dalam pengawasan dan pelaporan aktivitas ilegal. Program pemberdayaan dapat memberikan alternatif ekonomi yang lebih berkelanjutan sehingga tambang ilegal tidak menjadi satu-satunya sumber mata pencaharian.

Rehabilitasi Infrastruktur dan Lingkungan
Jika tambang ilegal ini dihentikan, pemerintah daerah harus segera melakukan rehabilitasi terhadap infrastruktur yang rusak dan lingkungan yang tercemar. Hal ini penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap negara.

Refleksi Akhir
Kasus tambang ilegal di Desa Karya Mandiri bukan hanya persoalan pelanggaran hukum, tetapi juga gambaran lebih besar tentang lemahnya penegakan hukum di daerah, dan di Indonesia pada umumnya. Ketika hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, rakyat akan kehilangan kepercayaan pada institusi negara.

Sudah saatnya hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Bukan hanya demi melindungi fasilitas umum, tetapi juga untuk memastikan bahwa prinsip keadilan dan kedaulatan hukum tetap menjadi pilar utama bangsa ini. (*)

(Penulis: Gencar W Djarot – Wartawan koranindigo.com)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DAERAH

PARIGI| KORANINDIGO – Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) bernama Yuyun Iskandar Daud disinyalir terlibat praktik mafia solar. ASN Yuyun Iskandar Daud merupakan Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan pada Kantor Kecamatan Sausu. Selain menjabat sebagai Kasi Pemerintahan, Yuyun Iskandar juga merupakan Pj Kepala Desa…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Aroma busuk tindakan seleweng fulus Dana Desa (DD) di Desa Toribulu Selatan semakin kentara. Kuat Dugaan telah terjadi perilaku korupsi berpotensi rugikan negara sebesar Rp400 juta lebih. Kepala Biro Hukum Non Governmental Organisation Forum Media Transformasi (NGO Format)…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Modus petugas membuat barcode bahan bakar minyak (BBM) jenis solar melibatkan pembuatan barcode palsu atau memanipulasi rekomendasi pembelian solar untuk kemudian dijual kembali kepada pihak tidak berhak. Kepala Seksi Pupuk, pestisida dan Alat Mesin Pertanian (Kasi Pupes dan…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Dalam kurun waktu 3×24 jam, status Ilham Manggong selaku Kepala Desa (Kades) Toribulu Selatan (Torsel) bakal dikaji tim hukum dan ahli Pemerintah Daerah Parigi Moutong (Parimo). Hal itu diungkapkan Kepala Dinas PMD, Insinyur Lewis pada gelar pertemuan dengan…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Pengaktifan kembali Kepala Desa (Kades) Toribulu Selatan, Ilham Manggong yang penuh kontroversi oleh Bupati Parigi Moutong (Parimo) Erwin Burase disinyalir berkaitan dengan hutang politik saat Pilkada 2024. Patut diduga, Kades Ilham Manggong merupakan tim sukses pada hajatan politik…

DAERAH

PARIGI | KORANINDIGO – Alih-alih jadi ujung tombak berantas narkoba di desa, Kepala Desa (Kades) Toribulu Selatan, Ilham Manggong malah diduga terlibat penyalahgunaan barang haram tersebut. Kades Toribulu Ilham Manggong, pernah kedapatan tengah berpesta sabu di rumah salah satu warga bernama Hamzah…