Potensi Curang Lelang Parimo Versi ICW (bag.1)

KORANINDIGO – Opentender merupakan platform dikembangkan Indonesia Corruption Watch (ICW) bertujuan menyajikan data lelang pengadaan barang dan jasa (PBJ) pemerintah beserta potensi resiko kecurangan yang terjadi.

PILIHAN EDITOR:
Sekongkol KPA, PPK hingga Pokja ULP

Untuk melihat sejauh mana potensi resiko kecurangan tiap paket pengadaan pemerintah, ICW, menggunakan indikator metode Potential Fraud Analysis (PFA).

Pada 2023, pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan 56 tender dengan total nilai Rp82,58 miliar. Indikasi curang bin korupsi masih tercium dari proses tender dilakukan Pokja ULP Parimo.

Pasalnya, semakin tinggi nilai kontrak sebuah pengadaan, maka potensi resiko kecurangan yang terjadi pun semakin besar.

Pengadaan tersebut rata-rata merupakan paket-paket infrastruktur berupa proyek jalan kepunyaan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat dan Pertanahan (PUPRP) Parimo.

Paket-paket dengan nilai kontrak tertinggi pada PBJ Parimo 2023 (beserta skor kecurangan pada opentender), diantaranya:

Peningkatan Jalan Gio – Tulandengi
PT Rizal Nugraha Membangun
Rp9.117.768.248,54
SKOR : 54
Peningkatan Jalan Pembuni-Bronjong
PT Rizal Nugraha Membangun
Rp7.143.861.178,71
SKOR : 50
Peningkatan Jalan Tada-Irigasi
CV Abun Jaya Mandiri
Rp7.056.567.523,75
SKOR: 64
Peningkatan Jalan Olaya-Lemusa
CV Gamma Dwintha Lasari
Rp 5.358.000.000,00
SKOR: 57
Peningkatan Jalan Trans Bimoli – PantaI
CV Fita Menui Lemboano Reangku
Rp 4.733.662.337,07
SKOR: 61
Peningkatan Jalan Petapa – Parigimpu
CV Kembar Murah Mandiri
Rp 4.167.000.000,00
SKOR: 61
Peningkatan Ruas Jalan Jalur Dua – GOR
CV Kembar Murah Mandiri
Rp 2.997.000.000,00
SKOR: 50
Peningkatan Jalan Buanasari – SMA Tolai
PT Duta Wijaya Teknika
Rp 2.995.392.000,00
SKOR: 43
Peningkatan Jalan Dolago Poraego – Empang
CV Gilar Putra
Rp 2.937.630.000,00
SKOR: 50
Peningkatan Jalan Boyantongo – Tambak
CV Atika Bintang Mulia
Rp 2.717.330.000,00
SKOR: 50

Selain memiliki nilai kontrak tinggi dan terindikasi curang, menurut uraian Opentender, beberapa tender proyek infrastruktur dilakukan oleh Pokja ULP tersebut dimenangkan beberapa gelintir “pemain lama” dan berulang.

Selama 2023, dari total 56 penyedia pada lelang PBJ dilakukan oleh “dapur” Pokja ULP hanya menghasilkan empat (4) penyedia (perusahaan) baru (7% perusahaan baru). Sedangkan 54 lelang lainnya dimenangi oleh penyedia lama (93%).

BERITA TERKAIT:
Sektor PBJ, Area Rawan Korupsi Daerah
Korupsi Masih didominasi Kasus Proyek Fiktif
KPK Buka-bukaan Modus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
Ini Modus Korupsi Proyek Jalan Versi KPK
Menilik Celah Korupsi Proyek Jalan

Seperti diketahui, jika sebuah perusahaan memenangkan pengadaan pemerintah dalam satu tahun anggaran (semakin banyak sebuah perusahaan menang di tahun anggaran yang sama), maka potensi terjadinya praktik curang bin korupsi semakin besar.

Berikut beberapa nama perusahaan dinilai memenangkan pengadaan secara berulang pada tender dilakukan oleh Pokja ULP Parimo: