PARIGI | KORANINDIGO – Kepala Seksi Pupuk, pestisida dan Alat Mesin Pertanian (Kasi Pupes dan Alsintan) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong (Parimo), Sudirman mengakui memungut dari para kelompok tani sebagai uang lelah ketika mengeluarkan barcode BBM jenis solar.
BERITA TERKAIT:
Berjamaah Oknum “Main” Solar Subsidi
Disebut “Berbau” Solar, Camat Ini Pun Meradang
Dari Polsek Hingga Camat, Mengalir Jauh Setoran Solar
Pengawas SPBU Tolai Kerap Oplos Solar
Praktik Tengik “Obral” Solar Sang Pengawas
Pengawas SPBU Tolai Diduga “Main” Ala Mafia Solar Subsidi
“Kalau Rp100 atau Rp200 ribu kami (Seksi Pupes dan Alsintan) terus terang memang ambil dari kelompok tani sebagai uang capek”, kata Kasi Pupes dan Alsintan, kepada www.koranindigo.com, baru-baru ini.
Kasi Pupes dan Alsintan Dinas TPHP Parimo, Sudirman juga mengklarifikasi soal adanya temuan di lapangan barcode BBM solar subsidi yang dapat digunakan hingga 3 bulan.
Sedangkan, musim olah lahan hingga musim panen hanya berlangsung 1 bulan.
Barcode BBM jenis solar, menurut beberpa KUPTD, berpotensi digunakan berulang kali oleh pihak-pihak di luar kepentingan solar subsidi.
“Mohon maaf, rekomendasi barcode memang 3 bulan. Insyaallah nanti lihat di barcode yang telah terbit. Terkait (uang capek) yang diberikan oleh kelompok kepada staf yang kerja, alhamdulillah itu tergantung pemohon. Demi Allah kadang ada yang memberi (uang) ada juga yang tidak”, kata Sudirman.
“Jujur saja, terkadang uang yang mereka (kelompok tani berikan) digunakan untuk membeli kertas dan tinta print out rekomendasi barcode dari UPTD”, katanya lagi.
Sebagai informasi, pada setiap kecamatan ada 80- seratusan kelompok tani yang memiliki kebutuhan BBM subsidi dan membutuhkan barcode dari Kasi Pupes dan Alsintan Dinas TPHP Parimo, Sudirman.
Sebelum ke meja Kasi Pupes dan Alsintan, ribuan kelompok tani tersebar di seluruh wilayah Parimo membuat surat rekomendasi atau pengantar di UPTD masing-masing kecamatan. IND